Selasa, 13 November 2012

UNDERGROUND (Gerakan Protes dari Bawah Tanah)

UNDERGROUND secara etimologis berasal dari bahasa inggris yang berarti bawah tanah. sedangkan secara terminologis, underground mengacu pada suatu gerakan bawah tanah, sembunyi-sembuni, tertutup atau eksklusif. Gerakan ini sering sekali keluar dari mainstream awam dan cenderung terperiferalisasi/terpinggirkan.

Meskipun demikian, para anggota yang tergabung dalam gerakan underground biasanya sangat militan, solid dan mempunyai semangat perlawanan (resistensi) yang tinggi, terutama terhadap budaya mainstream seperti pop culture dan sebangsanya.

Semangat underground lahir akibat kebosanan suatu komunitas terhadap suatu hal yang biasa atau bersifat umum. Maka pada gilirannya budaya underground pun bergerak ke pinggir. dikarenakan khalayak umum yang kebanyakan belum bisa menerima kreativitas atau ide gila yang disodorkannya.

Istilah underground pertama kali muncul dalam sejarah sebagai sebutan terhadap "gerakan terlarang" yang mengancam penguasa pada saat itu. salah satunya adalah gerakan pembebasan kaum budak afrika di amerika serikat yang terjadi pada awal abad ke-19.

Kemudian pada masa-masa berikut teminologi underground seringkali disematkan pada berbagai sub-kultur yang mengidentifikasi dirinya berbeda dengan budaya awam (mainstream).

Saat ini istilah underground digunakan untuk menjelaskan sebuah fenomenayang berhubumham dengan aliran musik, kelompok-kelompok band, komunitas dan lain-lain.

MUSIK UNDERGROUND

Blantika musik indonesia baru mengenal musik underground pada awal tahun ke-90an seiring munculnya berbagai cadas di kota-kota besar seperti jakarta, bandung, jogja, medan, surabaya dan denpasar. kelahiran musik cada ini tidak terlepas dari trend musik Trash Metal yang berkembang pada era 80-an. Band-band underground selalu menyuarakan pembangkangan dan pemberontakan terhadap sistem dan tata nilai yang menindas, timpang dan penuh ironi. Ditengah carut marut kondisi sosial politik yang kerap mencabik rasa keadilan masyarakat, musik underground tampil sebagai penyalur media resistensi kaum muda, dan menunjukan keberpihakannya terhadap kaum tertindas.
Band underground tanah air seperti Marjinal, Forgotten, Seringai, Jeruji, Bunga hitam, Keparat, Balcony, Burgerkill dan Begundal kerap memainkan musik keras dengan lirik-lirik cerdas dan kritik. Bahkan dalam setiap aksi pentas mereka tak segan-segan berorasi dan mengagitasi penonton untuk memprotes kebijakan pemerintah.







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar